Senin, 08 Januari 2018

"Des suka baca ngga?", tanya bu Aisyah, nyonya rumah pengajian gaharu. Sebuah pengajian pekanan yang hadir di hari kerja selepas kerja.

"Suka bu", jawabku tanpa tahu malu. Padahal aktivitas membaca kini begitu minim. Tergantikan dengan begitu mendominasinya kegiatan menonton drakor maupun varshow Korea. 🙈

Tetapi Alloh yang Rahman mempertemukan desi dengan orang-orang baik. Ada teman yang setiap bulannya mengirimi majalah keislaman.

Ada pula yang seperti bu Aisyah ini. Begitu desi bilang suka baca, langsung dikasih segepok copy an catatan kajian dari tahun 2012 sampai tahun 2014 spesial mengenai Umroh dan tanah suci. Dari ustad favorit lagi, ustad Abi Makki.

Ustad Abi Makki memang rutin mengisi di Pengajian Gaharu ini sebulan sekali. Selain ustad Abi Makki, ada juga ustad Muhammad Nuzul Dzikri. Ustad favorit yang sering mengisi pengajian Gaharu.

Untuk teman-teman yang ingin mengikuti kajian di gaharu ini, tapi terkendala jarak dan waktu. Dapat mengaksesnya lewat salingsapa.com


#52WeeksOfBlogs
#2018DesiProject

Senin, 01 Januari 2018

New Day.. New Year.. New Hope

Monas pagi ini
Yuhuuu..
A new day di tahun syamsiyah..
Desi termasuk yang ngga menabukan istilah tahun baru syamsiyah. Perhitungan tahun baik berdasarkan peredaran Matahari maupun berdasarkan peredaran Bulan keduanya adalah milik ummat Islam.

Abu Abdullah Muhammad ibn Jabir ibn Sinan Al Battani atau yang dikenal di dunia Barat sebagai Albagtenius adalah ilmuwan Muslim yang berhasil menghitung waktu yang digunakan bumi untuk mengelilingi matahari, yaitu 365 hari 5 jam, 46 menit, 24 detik.

Pergantian tahun bukanlah sesuatu yang patut dirayakan juga sih seperti semalam yang jedar jeder di sekitaran Monas. Tapi sebagai sarana menghisab diri sebelum dihisab beneran di yaumil akhir nanti. Dan juga buat momentum untuk mencanangkan target untuk lebih baik lagi kedepannya.

Beberapa target yang pengen desi realisasikan di tahun ini:

1. Pengen posting blog seminggu sekali #52WeeksOfBlogs
2. Pengen posting photo setiap hari #365DaysOfPhotos
3. Memperbaiki amalan-amalan wajib plus sunnah dan memutabaahnya setiap hari
4. Nambah Hafalan
5. Memperbaiki bacaan dan istiqomah buat datang Tahsinnya
6. Mau nabung rutin tiap bulan
7. Pengen olahraga rutin dan ikut Karate lagi
8. Pengen lebih teroganisir
9. Menjalani hidup lebih sehat lagi

Doain ya biar bisa istiqomah

#52WeeksOfBlogs
#2018DesiProject


Selasa, 26 Desember 2017

Indomie Soto + Kimchi

Sarapan pagi ini disponsori oleh mba Lulu yang baru pulang dari Korea. Akhirnya kesampaian juga makan indomie pake kimchi kek di drama2

Kalau kimchi sebenarnya udah pernah nyobain sih di restoran2 Korea yang ada disini. Tapi emang rasanya beda dengan yang dibawa dari sana. Rasa yang dari Korea lebih asem. Dan lebih suka yang dari sini sih.

Sekian info kurang manfaat dari Desi. Setahun lebih ngga posting blog, sekalinya posting tulisan kek gini 

Ngga pa2 lah ya.. Sekalian nyobain nulis blog dari HP. Nanti kalau dilihat dari web hasilnya bagus, mungkin akan lebih sering nulis dari HP.

Jumat, 28 Oktober 2016

Omongan

Oleh Ust. Salim A. Fillah





"Siapa yang mengira dapat selamat dari omongan manusia", demikian dikatakan Imam Asy Syafi'i, "Maka sungguh telah kehilangan akalnya. Sungguh orang berkata tentang Allah Yang Maha Suci, 'Yang ketiga daripada tiga', dan tentang Rasulullah yang terpuji, "Si penyihir dan gila"; maka bagaimanakah kita yang tak sebaik keduanya?"

Dengan kesadaran itu, sebagai pribadi kita ingat pula pesan beliau seperti dikutip Imam Ibn 'Abdil Barr dalam Al Intiqa': 

من عرف نفسه لم يضره ما قيل فيه

"Siapa mengenal dirinya, takkan merugikannya apapun yang dikatakan orang tentangnya."

Sebab seringkali, hinaan justru hakikatnya pujian. Karena aslinya diri kita, jauh lebih memprihatinkan dari apa yang dikatakan orang. Sebab seringkali kita hanya perlu menjawab tuduhan dengan, "Jika kau benar, semoga Allah mengampuniku. Jika kau keliru, semoga Allah mengampunimu."

Sebab seringkali, gunjingan justru cara Allah memberi kita kebaikan. "Selamat datang tambahan pahala serta pengurangan dosa, yang tanpa lelah beramal dan tanpa payah berusaha", ujar Imam Hasan Al Bashri menanggapi ghibah tentangnya.

Dan mari menjauhkan diri dari ikut berperan dalam segala ucap buruk tentang sesama, seperti sabda Nabi dalam riwayat Ahmad, "Janganlah seseorang menyampaikan padaku keburukan sesamanya; sungguh aku ingin jika bersua kalian; hatiku dalam keadaan bersih."

"Lisanmu", kata Imam Asy Syafi'i lagi, "Jangan pernah kaupakai untuk menyebut kekurangan orang. Karena seluruh dirimu adalah 'aib dan 'aurat, sedang tiap manusia punya lisan."

Maka benarlah Imam Sufyan Ats Tsaury ketika menyampaikan, "Jika di dekatmu seseorang mengajakmu menggunjing orang, maka ketika kau tiada dia juga akan memburukkanmu di depan orang."

Mari menghindari itu di manapun, bahkan di majelis terhormat yang kadang terselip hal menyerempet ke sana. "Ambillah ilmu para 'ulama", ujar Imamnya para Tabi'in Sa'id ibn Jubair, "Tapi diamlah dan jangan libatkan dirimu jika mereka sedang membicarakan orang 'Alim lain. Sungguh, rasa cemburu di antara mereka, melebihi saling bersaingnya kambing-kambing jantan."

---

Berapa kali dibacapun rasanya sejuk banget tausiah dari Ustad Salim A Fillah ini. Apalagi sekarang dapat ujian banget dari orang di kantor..

Berawal dari desi ngingetin dia supaya ngga ngomongin teman kantor yang lain. Lagian yang diomongin itu ngga bisa masuk karena nungguin ayahnya operasi. Eh malah dianya balik marah karena diingetin gitu..
Padahal ngingetinnya juga baru sampai ngomong, "Eh ngga boleh gitu.."

Ternyata efek dari 4 kata itu berdampak lama.
Terhitung sudah hampir dua bulan dia berlaku jahat ke desi..
Sebenernya udah males banget dan pengen resign aja rasanya..
Tetapi dipikir2 lagi kok ngga survive banget..

Seperti kata ustad Salman dari negeri 5 menara, jangan sampai perbuatan dan tingkah laku orang lain mempengaruhi perbuatan dan tingkah laku kita.. 

Sekarang masih mencoba bersabar.. Semoga masih bisa terus tahan dan ngga memelihara dendam.. Mencoba mengingat2 perkataan Salim A Fillah (lagi) 
karena : "Dendam itu RACUN yang kita tenggak sendiri, lalu kita berharap orang lain yang mati. Dan MEMAAFKAN adalah penawarnya"

Alhamdulillah..
Dapat banyak vitamin dari tausiah para asatidz ini. Dan masih punya banyak teman-teman yang baik dari satu orang yang jahat ini.

Rabu, 14 Oktober 2015

Pizza Praktis, tanpa Oven, tanpa Happycall



Resep ini sangat cocok untuk anak kos, yang punya peralatan perang terbatas 

Resep desi ambil dari resepnya mba Ayyash. Makasih ya mba 

Berikut untuk resep rotinya
200 gr terigu protein tinggi
5 gr ragi instan
20 gram gula pasir
Sedikit garam
1 sdm minyak zaitun
110 ml air

Tapi berhubung desi lagi sendirian di kosan, jadi desi buat nya 1/2 resep. Terus minyak zaitunnya karena ngga ada pengen desi ganti minyak goreng. Ternyata eh ternyata malas ngambil minyak gorengnya ke lantai atas. Karena dapur untuk anak-anak kos ada di lantai atas, jadi minyak gorengnya desi tinggal disitu. Akhirnya minyak goreng pun desi ganti jadi mentega. Hehehe 


Untuk toppingnya, desi ambil yang instant aja. Yaitu perpaduan antara bumbu spagheti dan kornet. Sebenarnya pengen dikasih sosis dan baso juga, tapi kelupaan. Wkwk parah deh. Kalau pengen yang sesuai aturan, bisa dilihat di link diatas ya.


Cara membuat roti
Campur jadi satu dalam wadah : terigu, gula pasir, ragi instan, mentega. Aduk rata sembari tuang air sedikit demi sedikit sampai kalis. Istirahatkan adonan selama 30 menit. Setelah itu pukul-pukul adonan. Olesi wajan dengan mentega dan sedikit terigu. Pipihkan adonan ke dalam wajan.


Untuk topping desi olesi dengan bumbu spagheti, kornet dan parutan keju. Seharusnya keju yang dipakai jenis mozarella, tapi karena adanya yang cheddar, mari kita manfaatkan apa yang ada. hihi


Panggang diatas api yang paling kecil selama kurang lebih 5-10 menit. Dan jangan lupa ditutup.
 Taraaa.. pizza siap dinikmati. Cukup renyah juga loh rotinya

Interjunet (Indomie Telur Keju Kornet)

Beberapa waktu yang lalu, desi dan teman-teman di kantor dilanda kebosenan makan siang disekitaran kantor.
Pengen cari yang beda, akhirnya kita bukalah aplikasi andalan untuk rekomendasi resto-resto dari opensnap.
Akhirnya diputuskanlah untuk makan di Roti Bakar Eddy yang ternyata ada dekat dari kantor.

Dengan semangat 45-67-89 kami berangkat beramai-ramai berjalan kaki ke tempat tersebut.
Tempatnya cukup luas  dan sepi, mungkin karena masih baru ya..
Terhitung hanya beberapa meja saja yang ada tamunya.

Terinspirasi dari sana, akhirnya hari ini desi putuskan untuk membuat salah satu menu yang ada di Roti Bakar Eddy, yaitu interjunet.

Bahan-bahannya
1. Indomie (maaf ya nyebut merek berkali-kali, beneran deh ini ngga di endorse sama Indomie)
2. Telor
3. Keju
4. Kornet
5. Sedikit mentega u/ numis kornet



Cara Membuat
1. Rebus Air yang cukup untuk 2 kali memasak mie
2. Masukkan bumbu dan minyak kedalam mangkuk
3. Setelah air mendidih, tuang sebagian air ke dalam mangkuk
4. Rebus mie sesuai selera kemudian tiriskan
5. Masak mie kembali dengan air yang ada di mangkuk
6. Masukkan telur
7. Tumis Kornet
8. Campurkan kornet ke dalam mie
9. Parut keju
10. Taburi bawang goreng

Siap dinikmati 

Oya sekilas mengenai Opensnap, Opensnap adalah aplikasi Social Dining Guide dari OpenRice dimana kita bisa mengetahui rekomendasi makanan-makan resto melalui foto. 

Terdapat beberapa feature ketjeh dari Opensnap ini, diantaranya :

  1. Personalized Your Food App by Bookmark : kita dapat membookmark restoran, jenis masakan atau makanan favorit. Selain itu kita juga dapat memfilter pemilihan Restoran berdasarkan Bookmark terbanyak oleh foodies. Semakin sering restoran / jenis masakan / makanan tersebut di bookmark, maka semakin jadi favorit.
  2. Social Visited: kita dapat melihat atau ngepoin teman (yang kita follow) pernah berkunjung di restoran mana saja. Jadi kita dapat melihat restoran mana yang paling digemari oleh teman-teman.
  3. Map View: Ini fitur yang paling ketjeh menurut desi, dengan fitur ini kita dapat melihat berbagai Restoran yang terdekat dari lokasi kita berada.
  4. Personalize your favorite location: kita bisa mengatur lokasi yang sering dikunjungi menjadi halaman terdepan.
  5. Everyone Tab: kita akan di update dan terhubung oleh seluruh foodie yang berada di Kota kita (Misal: Jakarta) dan apa saja yang sedang mereka makan.

Kacang Goreng Lebaran ala ibu

Salah satu menu best seller aka paling cepat abis saat Lebaran adalah kacang goreng. Waktu itu, mau seberapa banyaknya almarhumah ibu membuat kacang goreng ini, selalu menjadi menu yang paling cepat abis ngga bersisa. 

Kunci kelezatan kacang goreng buatan ibu, ada di irisan bawang putihnya yang berlimpah. Irisan bawang putih yang garing dan gurih benar-benar lezat. Terkadang desi dan kakak lebih sering milihin bawang putihnya terlebih dahulu. hihi

Berikut desi share resepnya. Semoga menjadi amalan sholeh buat ibu tersayang. 

Bahan-bahan
1 kg kacang kupas
1 ons bawang putih giling
10 butir bawah putih iris tipis
garam
minyak goreng

Cara membuat
Siram kacang dengan air mendidih dan rendam hingga air menjadi dingin. Setelah air dingin, tiriskan kacang dan campur dengan bawang putih giling dan garam. Goreng hingga kecoklatan, angkat dan dinginkan.
Goreng bawang putih secara terpisah. Setelah matang, taburkan dan campurkan dengan kacang serta sedikit garam. Aduk hingga rata.

Yang perlu diperhatikan ketika menyimpan kacang, kacang harus benar-benar dalam keadaan kering, tidak berminyak dan sudah dingin.

Oya kacang yang ada di foto itu, desi tambahkan juga daun seledri, biar ada hijau-hijaunya sih hehe. Selamat mencoba ya